Istilah startup kini semakin sering ditemui di berbagai media. Hal ini disebabkan oleh semakin berkembangnya startup di Tanah Air. Masyarakat, khususnya anak muda pun sering membicarakannya. Masalahnya adalah terkadang istilah startup kini kurang bisa dimengerti maksudnya.
Beberapa Istilah Startup yang Sering Dibahas Masyarakat
Agar tidak mudah kebingungan saat membicarakan tentang startup, pelajari dulu beberapa istilah startup yang sering dibahas.
Berikut adalah istilah-istilah tersebut.
1. Co-Working Space
Sebenarnya, co-working space bisa dianggap sebagai ruang kerja. Hanya, ruang kerja ini sangatlah berbeda dengan area perkantoran. Co-working space dipakai oleh para pekerja mandiri atau mereka yang bekerja di startup.
Menariknya, tempatnya bisa berupa kafe atau tempat-tempat lainnya yang mudah untuk disewa. Penggunaan co-working space ini dianggap lebih efektif dibandingkan dengan harus menyewa kantor yang cukup mahal.
2. Founder dan Co-Founder
Sebenarnya, belum ada penjelasan yang pasti terkait beda antara founder dengan co-founder. Hanya, founder sepertinya adalah orang yang memiliki ide awal mendirikan startup. Sementara itu, co-founder adalah rekan sang pemilik ide untuk menjalankannya. Mereka pun bekerja sama mengatur perusahaan, mencari dana, dan mengembangkanya. Biasanya, istilah co-founder dipakai oleh startup yang pendirinya lebih dari satu orang.
3. Unicorn
Beberapa saat lalu, istilah unicorn ramai dibahas oleh masyarakat, tepatnya saat ajang politik Pemilu. Hanya, unicorn sebenarnya sudah lama dibahas di dunia startup. Sebagai informasi, unicorn adalah sebutan bagi startup dengan nilai lebih dari 1 miliar US Dollar. Jumlah dari unicorn di Indonesia juga tergolong masih sangat jarang.
4. Decacorn
Jika unicorn masih cukup langka, maka decacorn juga lebih langka lagi di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh sebutan ini bagi startup dengan nilai lebih dari 10 miliar US Dollar. Startup ini tentu sudah sangat sukses atau memiliki dana yang sangat besar.
5. Hectocorn
Anda tentu pernah mendengar nama-nama besar seperti Facebook, Google, atau bahkan Apple. Dalam dunia startup, mereka disebut sebagai hectocorn. Tingkatan ini lebih tinggi dari decacorn apalagi unicorn. Perusahaan-perusahaan besar ini memiliki nilai lebih daru 100 miliar US Dollar!
6. Versi Beta
Anda tentu pernah mendengar istilah versi beta, bukan? Istilah ini erat dengan startup yang memang menggunakan teknologi terkini. Sebagai informasi, di awal perkembangannya, startup akan merilis situs, aplikasi, atau bahkan software versi beta.
Versi ini dianggap sebagai pengenalan untuk mencari tahu respons masyarakat. Jika versi beta berhasil, maka produk akan dikembangkan dan startup pun siap untuk melanjutkan bisnisnya.
7. Valuasi
Valuasi bisa dijelaskan sebagai nilai ekonomi dari startup. Nilai ini ditentukan oleh founder startup dan investornya. Tak hanya dana yang ada dalam startup tersebut, nilai ini juga ditentukan berdasarkan seberapa banyak potensi pendapatannya. Valuasi inilah yang kemudian mnentukan apakah startup bisa dikategorikan sebagai unicorn, hectocorn, atau decacorn.
8. Pivot
Pivot adalah istilah di dunia startup yang menandakan bahwa sebuah startup mengubah rencana bisnisnya. Hal ini disebabkan oleh ide bisnis awal yang kurang diterima pasaran.
9. Exit
Exit bisa dijelaskan sebagai startup yang memilih untuk tutup karena gagal berkembang. Hanya, exit juga bisa berarti sebuah startup diakuisisi oleh perusahaan lainnya.
Walaupun dunia startup terbilang cukup aman tetapi tetap saja dunia startup tidak bebas dari penipuan. Sebelum melakukan transaksi online, Anda harus cek nomor rekening/telepon dulu di sini. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum melakukan transaksi online.
Ada istilah lain yang Anda tahu dalam dunia startup tidak? Kalau ada, jangan sungkan untuk berbagi di kolom komentar. Tetap waspada, semoga bermanfaat, dan terimakasih.
Baca juga: