Bagi seorang pebisnis, ecommerce digunakan untuk membantu menjalankan bisnisnya dalam hal branding, promosi, hingga customer relationship. Sedangkan konsumen menggunakan ecommerce untuk memudahkan mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Oleh karena itu, ecommerce adalah salah satu tools yang bisa dikembangkan pemilik bisnis dalam marketing. Bagaimana pengertiannya secara lebih mudah, berikut artikel selengkapnya.
Tujuan dan Fungsi dari Ecommerce
Ecommerce merupakan investasi jangka panjang yang nantinya berdampak pada citra merek dan loyalitas pelanggan. Adapun tujuan ecommerce antara lain:
- Menjangkau calon pembeli baru
Situs ecommerce dilengkapi dengan menu analitik yang dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan data konsumen, mencakup demografi hingga karakteristik user. Dari data tersebut, Anda dapat merumuskan strategi untuk mengumpulkan calon konsumen potensial.
- Keaslian merek
Saat membangun situs ecommerce sendiri, Anda dapat menyampaikan visi dan misi yang dikemas secara transparan. Sehingga konsumen akan percaya pada produk dan merek Anda.
- Bersaing dengan kompetitor
Data konsumen yang dikumpulkan dari analitik ecommerce sangat membantu dalam merumuskan konten promosi dan pemasaran. Konten yang menarik akan membuat produk Anda dilirik oleh lebih banyak konsumen.
- Menjaga loyalitas pelanggan
Konsumen sangat menghargai produk asli yang diperoleh dari tangan pertama. Membangun ecommerce dengan menu navigasi yang jelas, loading cepat, aman, dan adanya fitur live chat menjadi poin plus bagi pelanggan. Kemudahan akses ecommerce akan membuat pelanggan bersedia melakukan pembelian ulang.
Sementara itu, ecommerce juga memiliki 3 fungsi esensial dalam perdagangan online, yaitu:
- Mendukung aktivitas pemasaran
Ecommerce menyediakan sumber daya untuk kegiatan riset pasar dan pengembangan strategi pemasaran. Hal tersebut akan membantu Anda dalam memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen.
Jauh sebelum Tokopedia hadir dan mall-mall mendirikan website toko online sendiri, perdagangan secara daring dengan menerapkan ecommerce adalah hal yang sudah dilakukan masyarakat kita lebih dari satu dekade lalu. Ecommerce merupakan produk dari kemajuan teknologi yang kini digemari oleh masyarakat karena memberi efisiensi dan kemudahan dalam berbelanja.
Melalui ecommerce, bayar listrik, pesan makan, booking tiket semua dapat diselesaikan kurang dari 30 menit dalam satu genggaman gadget tanpa perlu keluar rumah. Bukan cuma konsumen, pelaku bisnis UMKM juga diuntungkan dengan adanya ecommerce, salah satunya dapat menjangkau pelanggan lebih luas. Itulah mengapa penting bagi UMKM untuk beradaptasi menggunakan ecommerce. Pembahasan mengenai ecommerce lebih lanjut dapat Anda simak di bawah ini.
Pengertian Ecommerce
Jika diartikan secara harfiah, ecommerce adalah perdagangan elektronik, berasal dari kata electronic dan commerce. Sedangkan pengertian ecommerce menurut Kotler dan Amstrong ialah saluran online yang dapat dijangkau oleh seseorang melalui komputer. Ecommerce dapat berupa situs web maupun aplikasi, yang dibuat oleh pebisnis sendiri untuk menjual produknya kepada pelanggan.
Ecommerce mencakup kegiatan pemasaran produk sampai distribusi ke konsumen yang dilakukan dengan bantuan jaringan elektronik atau online. Produk yang dimaksud bukan sekadar barang fisik, melainkan juga barang digital seperti e-voucher. Singkatnya, ecommerce adalah transaksi jual-beli yang dilakukan secara online melalui internet menggunakan smartphone, laptop, atau komputer.
- Sebagai sistem manajemen keuangan
Setiap transaksi yang terjadi akan terekam dan mudah untuk dilacak. Hal tersebut dapat menjadi acuan untuk mengukur biaya dan menentukan kebijakan harga kedepannya, agar Anda bisa tetap memperoleh keuntungan.
- Memantau rantai pasokan (supply chain) atau logistik
Ketersediaan barang yang diinformasikan di toko online harus sesuai dengan jumlah barang yang tersedia di gudang penyimpanan. Dari sisi pengiriman, Anda dapat menentukan apakah biaya pengiriman dibebankan sepenuhnya kepada pelanggan atau disamaratakan ke berbagai daerah.
Apa Perbedaan Ecommerce dengan Marketplace?
Selain ecommerce, ada pula marketplace yang tidak kalah menarik di mata masyarakat. Meski keduanya sama-sama platform bisnis untuk kegiatan belanja online, tapi ada perbedaan besar.
Pengertian Marketplace
Marketplace adalah platform, dapat berupa situs web atau aplikasi, yang menghubungkan antara banyak penjual dan pembeli di internet. Jika ecommerce hanya menyediakan layanan atau produk dari satu penjual, maka marketplace menawarkan banyak layanan dan produk dari penjual yang berbeda.
Perbedaan Ecommerce dan Marketplace
- Model bisnis
Model bisnis ecommerce ada beragam mulai dari toko online, affiliate marketing, dropshipping. Sedangkan marketplace hanya jual-beli produk antara penjual dan pembeli.
- Pemilik
Umumnya, ecommerce dibangun dan dimiliki oleh individu yaitu penjual atau pemilik bisnis itu sendiri. Sementara marketplace dikelola oleh perusahaan penyedia fasilitas jual-beli atau toko online.
- Pembayaran
Dengan ecommerce, pemilik bisnis dapat mengontrol secara penuh mengenai metode pembayaran dan jumlah pembayaran yang diterima. Pada marketplace, kedua hal tersebut sudah ditentukan oleh perusahaan penyedia platform.
- Persaingan dengan kompetitor
Karena ada banyak penjual di satu platform marketplace, tingkat persaingannya pun semakin besar. Berbeda dengan ecommerce yang hampir tidak ada persaingan karena hanya ada Anda dan pembeli di satu platform.
Jenis dan Contoh Ecommerce
Membangun website dinilai lebih hemat dan mudah dikelola bagi Anda yang baru terjun ke dunia bisnis online dan ingin memiliki ecommerce. Sebelum itu, kenali dulu beberapa jenis dan contoh ecommerce.
- Business-to-Consumer (B2C), contoh: Berrybenka, Traveloka
- Business-to-Business (B2B), contoh: bizzy.co.id dan ralali.com
- Consumer-to-Consumer (C2C), contoh: Carousell, Lamido
- Consumer-to-Business (C2B), contoh: Google Adsense
- Business-to-Administration (B2A): contoh: bpjsketenagakerjaan.go.id
- Business-to-Government (B2G): mbizmarket.co.id
Kelebihan dan Kekurangan Ecommerce
Kelebihan
- Meningkatkan transaksi pembelian antar wilayah
- Pengelolaan usaha lebih mudah karena sepenuhnya dikontrol sendiri
- Biaya operasional lebih murah dari toko fisik
- Analisis pasar untuk kebutuhan promosi dan pemasaran bisa dilakukan lebih cepat
Kekurangan
- Biaya yang dibutuhkan cukup banyak untuk membangun dan merawat toko online
- Tingkat pengembalian barang cukup tinggi
- Harus dipastikan keamanan, uptime, dan perlindungan dari penipuan
Sudah saatnya Anda untuk membangun ecommerce di era perdagangan modern yang semua serba online. Agar produk Anda dapat dilirik banyak pelanggan potensial, maka toko online perlu memiliki reputasi yang bagus dengan adanya penilaian pelanggan.
Daftarkan bisnis Anda ke business.kredibel.com untuk mendapat verifikasi toko online gratis. Dengan begitu, Anda dapat mengajak pelanggan untuk memberi review di halaman bisnis sehingga terlihat lebih kredibel.