Halo pengguna Kredibel, sebelumnya kita sudah membahas mengenai pengertian dan jenis-jenis investasi saham. Di artikel ini kita akan bahas mengenai penipuan yang berkedok investasi saham.
Ciri-ciri Investasi Bodong
Oknum pelaku penipuan online kini makin berani dan menyasar korban dari berbagai kalangan, termasuk dalam investasi saham. Dilansir dari solopos.com, menurut Head of Marketing IPOT dari PT Indo Premier Sekuritas, Paramita Sari, bahwa pada umumnya sasaran utama para penipu adalah membobol akun para investor. Mereka ini mengincar username, password, dan secure PIN yang sebenarnya sifatnya pribadi atau personal.
Berikut ciri-ciri investasi bodong yang berujung kepada tindakan penipuan menurut pintek.id.
1. Menjanjikan Hasil Fantastis
Jangan mudah tergoda dengan janji keuntungan yang terlalu fantastis. Sebagai investor Anda harus bisa mengukur seberapa besar return paling masuk akal yang bisa Anda dapatkan dari sebuah investasi.
Jika ada yang menjanjikan return hingga 30%, Anda patut curiga. Bagaimana bisa sebesar itu, padahal yield atau tingkat pengembalian tertinggi pada investasi saham yang normal hanya bisa mencapai 27% per tahun.
2. Mengajak Bergabung dengan Desakan
Orang yang menawarkan suatu investasi bodong cenderung melakukan pendekatan dengan desakan. Ada tendensi sedikit memaksa untuk segera bergabung dan mencegah untuk melakukan penundaan.
Hal ini seolah-olah menunjukan bahwa mereka berkejaran dengan waktu. Mengumpulkan korban sebanyak-banyaknya sebelum pihak polisi mengungkap modus penipuan mereka.
Berinvestasi adalah keputusan besar. Sebelum memutuskan, akan ada banyak pertimbangannya. Jika Anda diminta berinvestasi dengan tendensi memaksa, lebih baik Anda tolak.
3. Investasi Tanpa Resiko
Hukum alam dari investasi adalah keuntungan besar, resikonya pun besar. Jika suatu investasi resikonya kecil, keuntungannya pasti tidak terlalu besar. Investasi dengan nilai keuntungan sangat besar dengan resiko kecil adalah salah satu ciri investasi bodong.
4. Tidak Ada Keterbukaan
Normalnya, perusahaan investasi akan memberikan penjelasan secara mendetail pada investor tentang bagaimana dana dikelola dan bagaimana skema kerja investasi tersebut.
Anda patut curiga jika ada yang menawarkan program investasi tapi tidak ada penjelasan yang terbuka tentang cara mengelola uang dan skema kerjanya.
Bentuk investasi bodong biasanya hanya menawarkan penitipan uang atau investasi bisnis yang tidak jelas bentuk bisnisnya.
Agen investasi bodong biasanya juga cenderung defensif dengan perilaku kritis. Mereka akan menjawab dengan jawaban normatif dan berputar-putar, alih-alih memberi penjelasan secara terbuka.
5. Legalitas Tidak Jelas
Salah satu cara paling mudah untuk mengetahui legalitas suatu perusahaan investasi adalah dengan melihat apakah ada logo OJK di web official atau aplikasinya.
Setelah itu, pastikan lagi keasliannya. Cross check dengan data OJK. Perusahaan investasi yang sudah mendapat izin OJK, pasti akan masih data OJK.
Biasanya akan ada bualan tentang izin yang sedang diurus atau izin sudah proses. Intinya, jika belum mendapatkan izin OJK, lebih baik dihindari.
6. Rekam Jejak Tidak Jelas
Dalam kegiatan investasi, rekam jejak adalah suatu hal yang jadi pertimbangan penting. Perusahaan investasi yang memang sudah kenamaan, pasti akan banyak diulas di berbagai media. Namanya pasti mudah ditemukan.
Nah, perusahaan investasi yang bodong biasanya lebih banyak membual tentang prestasi atau pencapaian-pencapaian yang fantastis. Tapi setelah Anda menyelidiki di berbagai sumber, tidak ada catatan valid tentang klaim tersebut.
Sudah terlanjur menjadi korban penipuan?
Baca artikel ini “Cara Melaporkan Penipuan Online, Cukup Sekali Klik!” . Atau bisa langsung klik di sini.