Ciri penipuan di blackmarket di Indonesia harus Anda ketahui. Hal ini disebabkan oleh tingginya risiko terjadinya penipuan di sini. Jika Anda tidak cermat, salah-salah akan menjadi salah seorang korban yang merugi. Lantas, seperti apa saja sih ciri penipuan di blackmarket?
Berbagai Ciri Penipuan di Blackmarket
Banyak orang yang sengaja membeli barang di blackmarket karena tergiur dengan harga miring. Barang yang diburu biasanya adalah gawai seperti ponsel, laptop, tablet, dan lain-lain. Agar tidak mudah menjadi korban penipuan. Sebaiknya Anda mencermati ciri-ciri penipuan di blackmarket seperti sebagai berikut.
1. Harga Kelewat Murah
Kelebihan utama dari barang-barang yang dijual di blackmarket memang soal harga. Banyak produk-produk terkini seperti gawai dijual dengan harga miring. Hanya, bukan berarti harga ini kelewat murah dan tidak masuk akal.
Sebagai contoh, jika ada yang menjual iPhone dengan harga Rp 1 jutaan saja, tentu akan sangat menggiurkan. Hanya, bisa jadi hal ini adalah cara yang dilakukan penipu untuk menarik perhatian korban. Mereka berdalih sedang melakukan promo besar-besaran. Padahal, sebenarnya tidak ada promo apapun.
2. Akun Masih Baru dan Tidak Terlihat Bisa Dipercaya
Ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan penipu barang blackmarket di media sosial. Sebagai contoh, mereka memakai akun yang masih baru. Akun ini belum memiliki banyak pengikut dan belum benar-benar aktif. Unggahannya juga masih sedikit dan terlihat ala kadarnya. Saat Anda berusaha menghubungi atau mencari informasi lebih lanjut, juga akan kesulitan.
3. Toko Fisik Tidak Mau Didatangi
Banyak orang yang sengaja mencari penjual yang dekat dengan tempat tinggal. Hal ini berlaku pada orang yang berjualan blackmarket. Logikanya, jika barang bisa dicek secara langsung, tentu akan lebih bisa dipastikan keasliannya. Penjual asli akan tidak mempermasalahkan jika Anda ingin menemuinya secara langsung. Mereka juga membolehkan Anda datang ke toko fisiknya sewaktu-waktu.
Jika penjual tidak mau didatangi atau diajak bertemu, bisa jadi mereka adalah penipu. Apalagi alasan yang mereka gunakan sangatlah berbelit-belit atau tidak masuk akal.
4. Tidak Bisa Mengirimkan Foto atau Video Barang yang Dijual
Jika jarak penjual cukup jauh, Anda bisa kok meminta penjual mengirim foto atau video barang yang dijual. Hal ini juga berlaku pada orang yang menjual barang blackmarket. Penjual asli akan dengan sigap mengirimkan foto atau video tentang barang yang dijual. Mereka juga dengan antusias menjelaskan tentang barang tersebut.
Penjual palsu alias penipu cenderung tidak mau memenuhi hal ini. Mereka bahkan tidak peduli jika Anda tidak percaya pada mereka.
5. Menolak Menerima Panggilan Video
Penjual abal-abal juga cenderung menolak jika menerima panggilan video. Mereka takut jika aksi tipu-tipu yang meraka lakukan ketahuan. Hal ini sangat berbeda dengan penjual asli yang justru antusias melakukannya. Mereka tidak ragu untuk menjelaskan produk jualannya sekalian melakukan panggilan. Barang juga bisa diperlihatkan secara langsung saat video panggilan tersebut.
6. Pengetahuan Produk Sangat Rendah
Penipu barang blackmarket cenderung tidak tahu apa yang mereka jual. Mereka hanya mengetahui sebagian kecilnya saja. Anda pun harus berani bertanya tentang hal-hal detail seperti sistem operasi, memori, dan lain-lain. Jika mereka kesulitan menjelaskannya, bisa jadi mereka adalah penipu.
Selain cermat memahami hal-hal tersebut, Anda juga harus tidak sembarangan dalam mengirim uang ke penjual. Pastikan bahwa Anda mengecek nomor rekening penerima terlebih dahulu di sini. Hal ini bisa memastikan apakah penjual memang bisa dipercaya atau hanya penipu.
Apakah Anda pernah membeli barang di blackmarket? Bagikan tipsmu di kolom komentar, ya? Tetap waspada, semoga bermanfaat, dan terima kasih.
Baca juga: Fakta Tentang Beli Barang di Blackmarket.