Pandemi yang terjadi di Indonesia sejak awal Maret 2020 memberikan dampak yang besar di segala aspek kehidupan. Bahkan seluruh dunia berduka cita atas pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Ratusan ribu jiwa harus jadi korban atas massive-nya penularan virus corona ini. Terlepas dari banyaknya korban jiwa, perekonomian pun jadi sektor yang tak kalah dirugikan atas pandemi Covid-19 ini. Banyak pula penipuan online yang terjadi.
Pandemi membuat banyak warga negara kehilangan pekerjaan, aktvitas perekonomian lumpuh dikarenakan adanya lockdown dan social distancing yang diberlakukan pemerintah demi mencegah penyebaran virus corona.
Akibatnya, semua aktivitas perekonomian (jual-beli) lebih banyak dilakukan secara online. Selain praktis, pembeli juga tidak perlu repot-repot keluar rumah. Tetapi, justru momentum ini yang dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam melancarkan modus-modus penipuan online. Banyak cara yang dimanfaatkan para pelaku untuk mendapatkan hal yang diinginkan. Untuk itu kita harus waspada terhadap modus penipuan online di masa pandemi.
Berikut admin sudah merangkum modus-modus penipuan di masa pandemi dan tips menghindarinya.
Penipuan Online di Masa Pandemi
1. Menaikkan Harga Alat Kesehatan
Kasus penipuan ini terjadi di fase-fase awal pandemi Covid-19. Berbagai harga alat kesehatan seperti masker, hand-sanitizer, dan Alat Pelindung Diri (APD) melonjak tajam. Hal ini disebabkan oleh oknum-oknum yang menimbunnya saat harganya murah. Setelah harga naik karena barang langka, mereka menjualnya dengan harga mahal.
Beruntung, banyak pihak bergerak cepat menangani hal ini. Sehingga para penimbun ditangkap. Pelaku yang menaikkan harga gila-gilaan pun diamankan. Alhasil, harga berbagai alat kesehatan bisa kembali normal.
Meski begitu, ada kemungkinan hal ini akan kembali terjadi mengingat pandemi belum usai. Ditambah lagi dengan adanya varian Covid-19 terbaru yang disebut-sebut lebih ganas. Kita pun harus lebih waspada.
2. Akun Toko Online Palsu
Selama pandemi, kebanyakan orang melakukan aktivitas di dalam rumah. Berbelanja pun dilakukan secara online. Sayangnya, hal ini dimanfaatkan oleh banyak penipu untuk mencari korban.
Akun toko online palsu bertebaran di internet khususnya di media sosial, seperti Instagram dan Facebook yang masih digandrungi para penjual untuk tempat mereka berjualan online. Mereka menawarkan barang-barang menarik dengan harga murah. Sayangnya, setelah menerima uang dari korban, akun ini menghilang begitu saja. Hal ini juga kerap terjadi di e-commerce lainnya.
Agar tidak ikut-ikutan menjadi korban, sebaiknya Anda cermat sebelum membeli barang di toko online. Pastikan mengecek nomor rekening tujuan sebelum mengirim uang dan juga bisa memastikan apakah pemilik rekening adalah penipu atau bukan di Kredibel.
3. Penjualan Obat Palsu
Obat-obatan, multivitamin, hingga madu cukup laris di masa pandemi. Sayangnya, justru banyak penjual obat-obatan palsu yang memanfaatkan hal ini. Mereka mencari celah dengan menawarkan obat berharga murah. Padahal, obat tersebut palsu dan tidak memberikan manfaat kesehatan apapun.
Agar tidak mudah tertipu, sebaiknya Anda membeli obat di toko-toko obat (Apotek) resmi saja. Jangan mudah tergiur iming-iming obat harga terjangkau, tapi ternyata palsu dan kemungkinan membahayakan kesehatan
4. Phising
Phising bisa diartikan sebagai tindakan mencuri data pribadi seseorang. Caranya adalah dengan mengirim e-mail, SMS, atau tautan via Whatsapp atau inbox media sosial. Masalahnya, isi dari pesan-pesan tersebut sebenarnya adalah tautan yang bisa mencuri data pribadi Anda.
Data-data yang diambil bisa berupa alamat e-mail, kode OTP, password, hingga data kartu kredit. Bisa jadi, akun media sosial, kartu kredit, hingga dompet digital (e-wallet) Anda disalahgunakan orang lain.
Melihat fakta ini, sebaiknya Anda tidak sembarangan meng-klik tautan mencurigakan. Dan jika anda menerima nomor telepon yang mencurigakan anda bisa mengecek terlebih dahulu dan atau melaporkannya di sini.
5. ID Theft
Jangan sembarangan memberikan foto kartu identitas seperti e-KTP. Apalagi foto tersebut adalah selfie Anda dengan e-KTP. Bisa jadi, data Anda akan diambil dan didaftarkan dalam pinjaman online. Pelaku mendapatkan uang pinjaman, namun Anda yang harus melunasi pinjaman tersebut.
6. Phone Scams
Berhati-hatilah jika ada telepon yang meminta Anda menyebutkan kode OTP. Apalagi jika sebelumnya ada SMS kode OTP yang tidak pernah Anda minta. Bisa jadi, hal ini sebenarnya adalah cara untuk mengambil alih akun-akun Anda. Akun tersebut bisa media sosial, dompet digital (e-wallet), rekening bank, hingga kartu kredit.
Tips Menghindari Penipuan Online di Masa Pandemi
Di bawah ini adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya penipuan online, yaitu:
- Gunakan kata sandi (password) yang memiliki tingkat keamanan yang kuat, yaitu kata sandi yang terdiri dari variasi huruf, angka dan simbol. Hindari kata sandi yang mudah ditebak dan jangan membagikan kata sandi ke sembarang orang
- Aktifkan setelan Two-step Verification dan pertanyaan keamanan yang hanya Anda saja yang tahu. Hal ini juga sebagai proteksi tambahan apabila password akun-akun digital Anda sudah terlanjur diketahui oleh si penipu.
- Terus memperbarui diri dengan informasi mengenai modus penipuan dan keamanan digital
- Waspada terhadap email dan link phising. Cek tata bahasa email, terutama waspada jika tata bahasanya salah dan sensasional
- Mengecek kembali kebenaran informasi yang diterima, sehingga memperoleh validitas dan tidak mudah diperdaya oleh pelaku penipuan.
Selain berbagai aksi penipuan online tersebut, masih ada sejumlah aksi-aksi lainnya. Anda harus benar-benar mewaspadainya karena penipu semakin cerdas dalam melakukannya. Mereka bisa terlihat sangat meyakinkan dalam merayu korbannya. Budayakan selalu mengecek kembali informasi yang diterima, terutama jika itu berasal dari orang/kontak yang tidak dikenal.
Anda bisa dengan mudah mengecek terlebih dulu nomor telepon dan nomor rekening di sini, sebelum hendak melakukan transaksi. Dengan melakukan hal ini, Anda sudah membantu orang lain terhindar dari bentuk penipuan yang mungkin terjadi di waktu yang akan datang.
Apakah Anda memiliki pengalaman dengan penipuan online di masa pandemi? Bagikan pengalamanmu di kolom komentar, ya?
Sekian dan semoga bermanfaat!
Baca Juga: Tips Mengatur Keuangan di Masa Krisis