Risiko Bitcoin ternyata cukup besar. Meski dianggap sebagai investasi yang menggiurkan, ada bahaya yang mengintai. Apalagi jika kita tidak menggunakannya dengan bijak. Lantas, seperti apa sih risiko dari penggunaan mata uang virtual ini?
Beberapa Risiko Bitcoin yang Perlu Diwaspadai
Terdapat beberapa risiko Bitcoin yang sebaiknya Anda pahami sebelum menggunakannya. Berikut adalah risiko-risiko tersebut.
1. Waspadai Fluktuasi Harga yang Ekstrem
Bitcoin sangat mudah ditemukan di tempat jual beli online. Hanya, fluktuasi harganya ternyata sangat ekstrem dan cepat. Sebagai contoh, jika harga Bitcoin per unit hari ini Rp 130 juta, bisa jadi besok sudah naik jadi Rp 180 juta. Bahkan, bisa jadi dalam hitungan jam harganya sempat turun jadi Rp 100 juta. Hal inilah yang harus diwaspadai.
Hal ini disebabkan oleh sirkulasi Bitcoin yang sebenarnya tidak benar-benar stabil. Jika ada banyak orang menjualnya, misalnya, harga bisa jadi akan turun dengan drastis. Jika ada banyak orang yang membelinya, harganya akan naik drastis. Hanya, hal ini sangat spekulatif dan tidak bisa diprediksi.
2. Tidak Bisa Sembarangan Dipakai Sebagai Alat Pembayaran
Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) ternyata melarang penggunaan Bitcoin. Pelarangan ini dalam hal transaksi pembayaran. OJK bahkan mengaku tidak akan segan untuk menindak pengguna mata uang virtual ini.
Meskipun begitu, terdapat beberapa tempat yang menerima Bitcoin seperti restoran, toko, toko online, dan lain-lain. Anda masih bisa menggunakannya di tempat-tempat tersebut. Hanya, jumlahnya sangat terbatas dan tidak bisa ditemui dengan mudah. Jika sampai tempat tersebut tidak lagi melayani Bitcoin, maka Bitcoin Anda tak lagi ada gunanya.
3. Masih Terganjal Legalitas
Pemerintah Indonesia sejak 2018 telah memastikan bahwa hanya Rupiah alat pembayaran yang sah. Hal ini berarti, mata uang virtual seperti Bitcoin dilarang dan dianggap tidak sah. Pemerintah menganggap tidak ada otoritas resmi Bitcoin yang bisa memberikan tanggung jawab. Selain itu, fluktasi nilainya yang sangat tinggi dianggap bisa sangat berisiko.
Menariknya, Bitcoin juga mengaku bukan alat pembayaran sah di Indonesia. Bitcoin lebih suka dianggap sebagai aset digital.
4. Bisa Disalahgunakan
Bitcoin ternyata bisa disalahgunakan untuk melakukan transaksi ilegal. Bahkan, dalam beberapa kasus, hal ini bisa saja dipakai untuk pencucian uang. Meski masih jarang, ada temuan yang menyebut Bitcoin bisa dijadikan media pendanaan aksi terorisme.
Sebagai contoh, jika koruptor menghabiskan uangnya untuk berinvestasi di Bitcoin, tentu akan sulit dilacak. Hal inilah yang membuat pemerintah menyebut Bitcoin bisa dijadikan pencucian uang.
5. Belum Ada Aturan Jelas
Mata uang virtual belum bisa dikenakan pajak. Hal inilah yang membuat Bitcoin dianggap ilegal oleh pemerintah. Hal ini berarti, pemerintah belum memiliki aturan yang jelas untuk melindungi pengguna Bitcoin. Padahal, risiko mengalami kerugian sangatlah besar.
6. Rawan Penipuan
Ternyata, sudah ada banyak kasus penipuan dengan memakai Bitcoin. Sebagai contoh, ada modus yang menawarkan investasi Bitcoin dengan keuntungan sangat tinggi. Padahal, uang ini hanya dihabiskan oleh penipu. Selain itu, banyak pengguna Bitcoin yang memilih untuk menyembunyikan identitasnya. Mereka bisa melakukan transaksi dan bisa saja melakukan penipuan.
Hal ini berarti, jika Anda pernah diiming-imingi investasi Bitcoin dari orang lain, jangan mudah percaya. Pastikan untuk mengeceknya terlebih dahulu di sini. Anda pun bisa memastikan apakah pemilik nomor rekening yang akan Anda transfer uang tersebut penipu atau bukan.
Mengingat ada banyak sekali risiko Bitcoin, apakah Anda masih tertarik untuk melakukan Investasi? Berikan pendapatmu di kolom komentar, ya? Tetap waspada, semoga bermanfaat, dan terima kasih.