Penipuan Investasi di Indonesia

Ciri Penipuan Investasi, Anda Harus Waspada!

Ciri penipuan investasi harus Anda kenali agar tidak ikut-ikutan menjadi korban. Sebagaimana yang Anda sering lihat di berita, ada banyak orang yang mengalami kerugian akibat hal ini. Hal ini tentu sangat meresahkan, bukan?

Kasus Penipuan Investasi di Indonesia Masih Tinggi

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kasus penipuan investasi di Indonesia masih tinggi. Pada 2019 lalu saja, misalnya, terjadi 444 kasus investasi bodong. Tak tanggung-tanggung, kerugian yang disebabkan oleh investasi ini bahkan mencapai Rp45 T triliun!

Para penipu di Indonesia mempergunakan kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia. Selain itu, masyarakat yang cenderung ingin untung dalam waktu yang cepat juga semakin memudahkan hal ini.

Penipuan tak hanya yang terjadi di investasi berbentuk modern seperti saham atau properti. Penipuan juga bisa dilakukan oleh orang yang mengaku sakti atau bisa menggandakan uang.

Ciri Penipuan Investasi yang Sering Terjadi di Indonesia

Terdapat banyak sekali ciri penipuan investasi di Indonesia. Berikut adalah ciri-ciri tersebut.

1. Investasi Tak Memiliki Izin

Ciri utama dari investasi yang berpotensi penipuan adalah tidak memiliki izin. Karena alasan inilah Anda harus mempertanyakan legalitas dari investasi yang ingin Anda terjuni. Sebagai contoh, berbagai jenis investasi keuangan biasanya di bawah otoritas jasa keuangan (OJK). Anda bisa meminta pelaku investasi untuk menunjukkan izin dari OJK.

Selain itu, Anda juga harus cermat sebelum terjun di dunia investasi perdagangan berjangka atau komoditi. Biasanya, bidang ini diawasi oleh Kementerian Perdagangan, tepatnya di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka (BAPPEBTI).

2. Menawarkan Keuntungan Besar Tapi Tidak Pasti

Investasi selalu menawarkan dua sisi mata uang. Di satu sisi, Anda bisa mendapatkan keuntungan, namun, risikonya juga sangat tinggi. Jika tidak dikelola dengan baik, bisa jadi Anda hanya akan mendapatkan kerugian. Hanya, banyak orang yang menawarkan investasi bodong dengan keuntungan yang tidak masuk akal.

Sebagai contoh, Anda ditawari investasi dengan keuntungan 20 persen per bulan. Hal ini tentu sangat menggiurkan, bukan? Padahal, investasi deposito di bank saja bunganya biasanya hanya sekeitar 5 persen per tahun. Sayangnya, iming-iming ini bisa jadi adalah tanda bahaya. Biasanya, hal ini hanyalah cara penipu untuk mengumpulkan uang. Setelah itu, uang para investor ini dibawa kabur oleh para penipu.

3. Aset Dasarnya Tidak Jelas

Apapun jenisnya, investasi harus dilakukan dengan aset yang jelas. Jika tidak jelas, risiko kerugiannya sangat besar. Sebagai contoh, investasi reksa dana harus memiliki saham sebagai aset dasarnya. Tanpa adanya saham, bagaimana bisa terjadi transaksi yang bisa memberikan keuntungan bukan?

Tanpa adanya aset yang jelas, besar kemungkinan investasi yang dijalankan adalah bodong. Risiko mengalami kerugian pun sangat besar.

4. Tidak Mau Transparan Soal Faktor Risiko

Penipuan investasi biasanya diawali dengan iming-iming keuntungan sangat besar. Hanya, saat ditanya tentang risiko, pelaku tidak mau transparan menjelaskannya. Bisa jadi penyedia investasi ini justru sama sekali tidak tahu apa yang dia tawarkan. Kalau sampai terjadi apa-apa, Anda bisa mengalami kerugian.

5. Terlalu Fokus ke Investor Baru

Jika investasi justru mengedepankan perekrutan investor baru, besar kemungkinan hal ini dijalankan dengan sistem Ponzi. Sistem ini sangat mengandalkan setoran dari para investor baru. Hal ini berarti, aset dasarnya tidak jelas dan risiko mengalami kerugian sangatlah besar.

Jangan pernah mudah percaya dengan iming-iming keuntungan besar dalam sebuah investasi. Apalagi jika penawar investasi meminta Anda mengirimkan uang sesegera mungkin. Cek dulu nomor rekening penerima di sini untuk memastikannya penipu atau bukan.

Pernah memiliki pengalaman dengan investasi tidak? Jika iya, bagikan tipsmu di kolom komentar, ya? Tetap waspada, semoga bermanfaat, dan terima kasih.

Baca juga: Jenis Investasi di Indonesia.

Kredibel

Content Writer at Kredibel

Post navigation

Lacak Nomor Rekening Untuk Menghindari Penipuan

Waspada Modus Penipuan Klik APK Melalui Whatsapp, Jangan Asal Klik!